Kamis, 26 November 2015

KEWIRAUSAHAAN (ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA)


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pengertian usaha atau proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan manfaat (benefit) dan keuntungan (profit) atas penanaman modal (investasi) yang telah dilakukan. Adapun pengertian studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan, usaha, atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.
Dari pengertian tersebut, maka studi kelayakan usaha merupakan kegiatan untuk mempelajari secara mendalam, artinya meneliti secara sungguh-sungguh data dan informasi yang ada, yang kemudian mengukur, menghitung dan menganalisis hasil penelitian tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu.

B.  Rumusan Masalah
1.      Proses apa saja yang dilakukan dalam studi kelayakan bisnis?
2.      Apa pengertian dari kriteria investasi?
3.      Apa saja evaluasi dan persiapan bisnis baru?

C.  Tujuan
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat :
1.      Mengetahui pentingnya studi kelayakan bisnis.
2.      Mengetahui proses dan tahap studi kelayakan bisnis.
3.      Mengetahui kriteria-kriteria investasi.

D.  Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada para pembaca berupa :
1.      Pemahaman mengenai proses, analisa, evaluasi maupun persiapan dalam kelayakan bisnis.

BAB II
PEMBAHASAN
                                
2.1              Pentingnya Studi Kelayakan Bisnis
Pentingnya Studi Kelayakan Usaha Sebelum bisnis baru dimulai atau dikembangkan, harus diadakan penelitian tentang apakah bisnis yang akan dirintis atau dikembangkan menguntungkan atau tidak. Ada dua studi atau analisis yang dapat dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu bisnis untuk dimulai dan dikembangkan yaitu:
1)        Studi kelayakan usaha
2)        Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek bisnis adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan, proses bisnis agar mampu memberikan mamfaat ekonomis dan sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan usaha. 
Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya bisa digunakan antara lain untuk:
1)        Merintis usaha baru, misalnya membuka toko, membangun pabrik, mendirikan perusahaan jasa, dan lain-lain.
2)        Mengembangkan usaha yang sudah ada, misalnya untuk menambah kapasitas pabrik memperluas skala usaha, mengganti peralatan/mesin, memperluas cakupan usaha, dan lain-lain.
3)        Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan, misalnya pilihan usaha dagang, pilihan usaha barang atau jasa, pabrikasi atau perakitan, dan lain-lain.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha di antaranya:
1)         Pihak wirausaha (pemilik perusahaan). Memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada barang tentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan usaha sangat penting dilakukan agar kegiatan usaha tidak mengalami kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang waktu. 
2)        Investor dan penyumbang dana. Studi kelayakan usaha penting untuk memilih jenis investasi yang paling menguntungkan dan sebagai jaminan atas modal yang ditanamkan atau dipinjamkan, apakah investasi yang dilakukannya memberikan jaminan pengembalian investasi yang memadai atau tidak.
3)        Masyarakat dan pemerintah. Bagi masyarakat, studi kelayakan sangat diperlukan untuk bahan kajian apakah usaha yang didirikan memberikan mamfaat bagi masyarakat dan bagi pemerintah studi kelakan sebagai alat pertimbangan untuk pengluaran izin usaha.

2.2              Proses Dan Tahap Studi Kelayakan Bisnis
Studi Kelayakan Usaha dilakukan melalui empat tahap, yaitu :
a)        Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan
Adalah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya. Kemudian ide tersebut dirumuskan dan diidentifikasikan, misalnya kemungkinan-kemungkinan bisnis yang paling menguntungkan dalam jangka waktu panjang.
b)      Tahap Formulasi Tujuan
Adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis yang akan diemban setelah bisnis tersebut diidentifikasi, apakah misinya untuk menciptakan barang dan jasa yang sangat diperlukan masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk menciptakan keuntungan yang langgeng, atau apakah visi dan misi bisnis yang dikembangkan tersebut benar-benar menjadi kenyataan atau tidak, semuanya dirumuskan dalam bentuk tujuan.
c)        Tahap Analisis
Penelitian dilakukan melalui proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Penelitian dilakukan sesuai prosedur, yaitu dimulai dengan mengumpulkan data, mengolah, menganalisis dan menarik kesimpulan.
Aspek-aspek yang harus diamati dan dicermati dalam tahap analisis meliputi :
a.    Aspek Pasar
b.    Aspek Teknik Produksi atau Operasi
c.    Aspek Manajemen
d.   Aspek Keuangan
Meliputi sumber dana dan penggunaanya, proyeksi biaya, pendapatan, keuntungan, dan arus kas.
d)       Tahap Keputusan
Setelah dievaluasi, dipelajari, dianalisis, dan hasilnya meyakinkan, maka langkah berikutnya adalah tahap pengambilann keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak.
2.3              Analisa Studi Kelayakan Bisnis
Analisis kelayakan bisnis adalah proses yang menentukan apakah ide bisnis entrepreneur dapat menjadi bisnis yang sukses. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah suatu ide bisnis layak direalisasikan.  Analisis kelayakan bisnis dapat dikaji dari empat aspek utama, yaitu produk dan jasa, industry dan pasar, organisasi dan keuangan. Sementara rencana bisnis merupakan alat perencanaan yang mengubah ide bisnis menjadi kenyataan. Rencana bisnis disusun berdasarkan studi kelayakan, tetapi memberikan gambaran yang lebih komprehensif dari pada studi kelayakan. Beberapa macam studi dan analisis dalam kelayakan bisnis seperti berikut:

a.      Analisis Kelayakan Produk

Analisis ini dilakukan untuk menilai seluruh tampilan produk yang akan dikembangkan. Analisis ini juga untuk menentukan daya tarik ide suatu produk bagi calon pelanggan dan mengidentifikasi berbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut.
Entrepreneur harus melakukan penelitian, baik primer maupun sekunder. Penelitian primer dilakukan dengan mengumpulkan data langsung dari konsumen dan menganalisisnya. Penelitian sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data yang telah disusun pihak lain dan yang telah tersedia.
Penelitian juga dapat dilakukan dengan melakukan tes terhadap produk yaitu concept testing dan usability testing. pada concept testing, tes dilakukan untuk mengetahui minat, hasrat dan maksud pembelian produk. Terdapat tiga maksud utama dalam concept testing, yaitu ;
a.     Memvalidasi asumsi dasar dari ide buruk
b.    Membantu pengembangan ide
c.     Mengestimasi pangsa pasar potensial dari produk
Hasil dari concept testing berupa pernyataan konsep yang mencakup hal-hal berikut ini:
a.     Deskripsi barang atau jasa yang ditawarkan
b.    Pasar sasaran yang dimaksud
c.    Benefit dari produk atau jasa
d.   Deskripsi mengenai bagaimana produk akan diposisikan relative berbeda dibandingkan produk sejenis di pasar

b.      Analisis Kelayakan Industri dan Pasar

Analisis ini dilakukan untuk menilai seluruh tampilan pasar untuk produk yang akan dikembangkan. Terdapat 3 aspek yang dikaji yaitu ; kemenarikan industry, ketepatan waktu pasar dan identifikasi ceruk pasar.
Untuk memahami pasar, entrepreneur sebaiknya melakukan riset primer dan sekunder. Ketepatan waktu pasar menjadi bahan kajian entrepreneur ketika akan meluncurkan produk ke pasar. Meluncurkan produk terobosan yang sama sekali baru memberikan keuntungan bagi entrepreneur yaitu dapat menetapkan standar industry, pengakuan merek dan kekuatan besar.
Identifikasi ceruk pasar merupakan langkah terakhir dalam analisis kelayakan industri. Ceruk pasar adalah tempat didalam segmen pasar yang lebih besar yang mewakili kelompok kecil dari pelanggan dengan minat serupa.
                                                             

c.       Analisis Kelayakan Organisasi

Analisis ini dilakukan untuk menentukan apakah bisnis yang akan dijalankan memiliki cukup keahlian manajemen, kompetensi organisasi dan sumber daya untuk meluncurkan bisnis secara sukses.
Aspek kecakapan manajemen menuntut entrepreneur untuk mengevaluasi kecakapan dan kemampuan tim manajemen. Penilaian ini bersifat rinci dan entrepreneur harus mengisi penilaiannya sendiri.
Analisis dari sisi kecukupan sumber daya untuk menetukan apakah usaha baru yang dikembangkan memiliki sumber daya yang cukup, yang menentukan sukses tidakya pengembangan ide buruk. hal ini juga menyangkut kualitas sumber daya yang tersedia.

d.      Analisis Kelayakan Keuangan

Aspek yang dikaji dalam analisis ini adalah uang kas yang dibutuhkan untuk memulai bisnis, kinerja keuangan dari bisnis serupa dan kemenarikan keuangan secara menyeluruh dari bisnis yang akan dikembangkan. Beberapa aspek kelayakan keuangan sebagai berikut:
1.        Uang kas yang dibutuhkan
2.        Kinerja keuangan bisnis serupa
3.        Kemenarikan keuangan secara menyeluruh dari bisnis yang akan dikembangkan

2.4              Kriteria Investasi
Dalam mengukur atau menilai adanya suatu proyek yang akan atau telah didirikan terdapat beberapa kriteria yang digunakan, yaitu :
a.       NPV (Net Present value)
b.      Net B/C
c.       Gross B/C
d.      IRR (Internal Rate of Return)
e.       Payback Period

a.       NPV (Net Present Value) merupakan manfaat bersih tambahan (nilai kini bersih) yang diterima proyek selama umur proyek pada tingkat discount factor tertentu.
NPV merupakan selisih antara present value benefit dengan present value cost (Rp, Rp Jt, dll).
Indikator NPV :
Jika NPV > 0 (positif), maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan.
Jika NPV < 0 (egative), maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan
.
b.      NET B/C
Merupakan manfaat bersih tambahan yg diterima proyek dari setiap 1 satuan biaya yg dikeluarkan (tanpa satuan).
Net B/C rasio merupakan perbandingan antara present value positif (sbg pembilang) dgn jumlah present value negatif (sbg penyebut).
Indikator NET B/C :
Jika Net B/C > 1, maka proyek layak (go) utk dilaksanakan
Jika Net B/C < 1 , maka  proyek tdk layak (not go) utk dilaksanakan
c.       GROSS B/C
merupakan manfaat yang diterima proyek dari setiap satu satuan biaya yang dikeluarkan (tanpa satuan) Kriteria ini hampir sama dengan Net B/C.
Perbedannya dalam perhitungan Net B/C, biaya tiap tahun dikurangkan dari benefit tiap tahun utk mengetahui benefit netto yg positif dan negatif. Kemudian jumlah present value positif dibandingkan dgn jumlah present value yg negatif.
Sebaliknya, dlm perhitungan Gross B/C, pembilang adalah jumlah present value arus benefit (bruto) dan penyebut adalah jumlah present value arus biaya (bruto). Semakin besar Gross B/C, semakin besar perbandingan antara benefit dengan biaya.  Artinya proyek relatif semakin layak.
Indikator Gross B/C :
Jika Gross B/C > 1, maka proyek layak (go) utk dilaksanakan.
Jika Gross B/C < 1, maka proyek tdk layak (not go) utk dilaksanakan.
d.      IRR (Internal Rate of Return)
merupakan tingkat pengembalian internal yaitu kemampuan suatu proyek menghasilkan return (satuannya %)
Perhitungan IRR dgn cara interpolasi Jika diperoleh NPV +, maka carilah NPV – dgn cara meningkatkan discount factornya
Indikator IRR :
Jika IRR > tk, discount rate yg berlaku maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan.
Jika IRR < Tk. Discount rate yg berlaku, maka proyek tdk layak (not go) untuk dilaksanakan
.
e.       PAYBACK PERIODS
Merupakan jangka waktu /periode yang diperlukan untuk membayar kembali semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek
Indikator Payback Periods :
Semakin cepat kemampuan proyek mampu mengembalikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi proyek maka proyek semakin baik (satuan waktu)
Perhitungan payback belum memperhatikan time value of money
dimana : I = besarnya biaya investasi Ab = benefit bersih yg diperoleh setiap tahunnya
.

2.5              Penyusunan Studi Kelayakan Bisnis
1.      Aspek Pasar
Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share dari produk bersangkutan. Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan diawali dengan aspek pasar dan pemasaran. Alasannya mengapa aspek ini diletakkan pada awal pembahasan sistematika studi kelayakan, antara lain:
a.         Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak, sebaiknya kegiatan analisis studi kelayakan dihentikan.
b.        Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses studi kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan objek studi adalah pengembangan.
c.         Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang dilarang negara ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek hukum, tidak akan direkomendasikan dan harus dihentikan.
d.        Aspek teknis dan kronologis sangat ditentukan oleh hasil rekomendasi aspek pasar, terutama yang berkaitan dengan pemilihan alat dan mesin.
2.      Aspek internal Perusahaan
Didalam aspek internal perusahaan terbagi atas beberapa aspek:
A.       Aspek pemasaran
Kegiatan perusahan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang di produksi perusahaan kepasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang utama dalam hal;
a.    Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
b.    Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta kepuasaan mereka atas produk.
c.    Menentukan strategi kebijakan dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.
B.        Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan proses pembangunan proyek secara teknis setelah proyek/bisnis tersebut selesai dibangun/didirikan. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk start up cost/pra operasional proyek yang akan dilaksanakan.
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan. Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya, perlu dikaji mengenai kapasitas produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling menguntungkan. lalu dari kesimpulan itu, dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta tetapnya.

C.            Aspek Sumber Daya Manusia
Aspek ini membutuhkan daya imajinasi tinggi untuk membayangkan bentuk organisasi apa yang akan dibangun kelak ketika berdiri. Setelah gambaran organisasi terbentuk dengan segala kelengkapannya, selanjutnya dianalisis proses pengadaan sumber daya manusianya untuk menduduki dan memegang bagian dan fungsi organisasi sesuai dengan yang direncanakan.
D.       Aspek manajemen
Studi aspek manajemen dilaksanakan dua macam Manajemen saat pembangunan proyek bisnis dan Manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin. Bahkan terjadi, banyak terjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun maupun dioperasionalkan bukan disebkan karena aspek lain, Tetapi karena lemahnya manajemen.
E.        Aspek Keuangan
Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan.
F.         Aspek ekonomi dan budaya
Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut :
a.    Dari sisi budaya, Mengkaji tentang dampak keberadaan proyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
b.    Dari sudut ekonomi, Apakah proyek dapat merubah atau justru mengurangi income per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.
c.    Dan dari segi sosial , Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancer, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.
G.       Aspek Hukum dan Legalitas
Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :
a.        Izin lokasi :
• sertifikat (akte tanah), • bukti pembayaran PBB yang terakhir, • rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan
b.      Izin usaha :
• Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.
• NPWP (nomor pokok wajib pajak), Surat tanda daftar perusahaan, Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
• Surat tanda rekanan dari pemda setempat, • SIUP setempat, • Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan
Beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam penilaian kelayakan, yaitu:
a.       Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal badan usaha yang akan didirikan
b.      Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komiditas) yang diperbolehkan atau dilarang undang-undang
c.       Cara berbisnisnya melanggar hukum agama atau tidak
d.      Teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/ departemen/dinas terkait atau tidak.
H.          Aspek Dampak Lingkungan eksternal
Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak yang sangat besar terhadap lingkungan di sekitarnya, antara lain:
a.       Dampak terhadap air
b.      Dampak terhadap tanah
c.       Dampak terhadap udara
d.      Dampak terhadap kesehatan manusia
Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora dan fauna yang ada di sekitar usaha secara keseluruhan.
2.6              Evaluasi Dan Persiapan Bisnis Baru
Sebelum memulai usaha baru hal pertama yang harus dilakukan adalah menganalisa usaha tersebut apakah usaha tersebut layak untuk dilanjutkan ketahap berikutnya atau tidak. tingginya modal usaha menjadikan perlunya dilakukan penelitian yang komprehensif dan sistematisyang nantinya akan menentukan kelayakan dsan kemampuan dalam memperoleh keuntungan dari usaha baru tersebut dalam waktu yang lama.
A.    Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan.
Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
a.       Pengetahuan pasar yang tidak memadai kelemahan ini termasuk juga kurangnya informasimengenai potensi permintaan untuk produk, untuk ukuran pasar sekarang dan masa yang akan datang, pangsa pasar yang bisa diharapkan secara realistis, dan metode distribussi yang memadai.
b.      Kinerja produk yang salah seringkali produk baru tidak berfungsi seperti yang disebutkan yang ddisebabkan terlalu cepatnya pengembangan produksi dan uji ccoba produk, atau kendali mutu yang tidak memadai.
c.       Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif hasil yang buruk sering menunjukan usaha promosi yang salah arah dan tidak memadai dan kurangnya kemampuan dalam memecaahkan masalah yang ada dalam penjualan, pelayanan, atau kedekatan dengan pasar.
d.      Tidak disadarinya tekanan persaingan usaha baru sering gagal karena wirausahawan tidak memperhitungkaan reaksi yang mungkin dilaakukan pesaing, seeperti potongan harga yang tinggi, atau diskon khusus kepada konssumen.
e.       Keuangan produk yang terlalu cepat umur dari produk baru cenderung semakin pendek, pada banyak industi kemajuan teknologi demikian cepat sehingga produk baru cepat usang sesudah diperkenalkan ke pasaran atau konsumen.
f.       Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat, pemilihan waktu yang salah sering menyebabkan kegagalan,dikaareenaakan belum adanya permintaan pasar, atau keterlambatan produk tersebut diperkenaalkan ke pasaran.
g.      Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan, masalah finansial tersebut merupakan penyebab kegagalan usaha baru.
B.     Analisa Kelayakan Teknis
Setiap gagasan kewirausahaan apakah itu berupa produksi barang atupun jasa mempunyai aspek teknis yang haarus dianalisa sebelum gagasan usaha tersebut di implementasikan ke usaha yang seebenarnya. Ada dua langkah penting didalam proses analisa kelayakan teknis yaitu:
a.    Identifikasi spesifikasi teknis penting Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia memenuhi spesifikasi kinerja.
b.    Identifikasi spesifikasi teknis penting Evaluasi gagasan baru hendaknya dimulai dengan identifikasi persyaratan teknis yang kritis terhadap pasar.




BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit, dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya. Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan kesempatan kerja, dll.
Sitematika studi kelayakan bisnis adalah  suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.tujuan utama dilakukan studi kelayakan bisnis ini tentunya yang akan berdiri bisa berjalan sesuai harapan baik dalam jangka pendek atau panjang serta untuk mengukur seberapa besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun situasi yang tidak mendukung.

B.       Saran
Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa teknologi dan lain sebagainya.


DAFTAR PUSTAKA




1 komentar: